Pin-tailed Parrot-finch
Erythrura prasina (Sparrman, 1788)
Glatik ngunguk (Sunda), Pipit lansi (Dayak Iban), Rannas, Tarahan, Terahan (Sumatera)
Deskripsi
Kecil (15 cm., termasuk ekor yang panjang pada jantan). Burung jantan: tubuh bagian atas hijau; muka biru; tubuh bagian bawah kuning tua dengan bercak merah di tengahnya; tunggir dan perpanjangan ekor merah. Burung betina: kepala kehijauan; ekor lebih pendek. Komposisi warna yang berbeda juga kadang ditemukan: warna merah digantikan warna kuning emas. Burung remaja: warna tunggir coklat.
Iris gelap; paruh abu-abu; kaki merah.
Suara
Cicitan dengan nada lemah dan tinggi “zit-zit-zit” yang dikeluarkan saat makan dalam kelompok.
Belum tersedia rekaman suara yang diambil di wilayah Indonesia.
Persebaran dan ras
Tersebar di Thailand, Laos, Semenanjung Malaysia, dan Sunda Besar.
Terdiri atas dua sub-spesies dengan daerah persebaran:
prasina ( Sparrman, 1788) – Thailand, Myanmar selatan (Tenasserim), Semenanjung Malaysia, Kamboja selatan, Laos bagian utara & tengah, Vietnam (Annam bagian selatan & tengah, Cochinchina utara), Sumatra and Java.
coelica Stuart Baker, 1925 – Kep. Filipina bagian barat (Palawan selatan) dan Kalimantan.
Tempat hidup dan Kebiasaan
Hidup dalam kelompok kecil yang berbaur dengan jenis-jenis burung bondol (pipit) yang lain, mencari makan di sawah padi dan sering tinggal dalam rumpun bambu pada dataran rendah dan perbukitan sampai ketinggian 1200 mdpl. Sering berpindah sesuai musim panen padi dan dianggap dapat menimbulkan kerugian panen padi.
Posting Komentar