Red Avadavat
Amandava amandava (Linnaeus, 1758)
Deskripsi
Kecil (10 cm), bertunggir merah, dengan bintik-bintik putih. Burung jantan berwarna merah-padam; sayap dan ekor kehitaman; terdapat bintik-bintik rapih pada sisi tubuh; sayap dan tunggir berbintik putih kecil. Burung betina memiliki tubuh bagian bawah kuning tua-abu-abu; mantel coklat; tunggir merah; sayap dan ekor kehitaman, dan terdapat beberapa bintik putih pada sayap.
Iris coklat; paruh merah; kaki merah-daging.
Suara
Nada agak sayup “ciiirp”
Penyebaran
Global dan ras: Pakistan sampai Cina barat daya, Asia tenggara. Diitroduksi ke Semenajung Malaysia dan Filipina.
A. a. amandava ( Linnaeus, 1758): terpencar di Pakistan, India, Nepal dan Bangladesh.
Lokal dan ras: Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Diitroduksi ke Sumatera dan Kalimantan.
A. a. flavidiventris ( Wallace, 1864): Myanmar, selatan Cina (barat daya Yunnan), Thailand bagian tengah dan barat laut, dan Sunda kecil (Lombok, Flores, Sumba, Roti, Timor).
A. a. punicea ( Horsfield, 1821): tenggara Thailand, Kamboja, selatan Vietnam, Jawa dan Bali.
Tempat hidup dan Kebiasaan
Hidup dalam kelompok kecil, mengunjungi savana, semak, padang rumput, lahan pertanian, sawah dan rumput gelagah sampai ketinggian 1500 mdpl. Terbang cepat dalam kelompok yang tidak kenal lelah, terlihat mencolok karena bercak merah-padam pada tunggir.
Status
Daftar merah IUCN : Resiko rendah (LC)
Perdagangan Internasional: -
Perlindungan: -
Galeri
Foto dari wilayah Indonesia
Foto ras-ras lain diluar wilayah Indonesia
Catatan: Di Sumatera, ditemukan di sekitar Medan pada tahun 1912 sampai dengan 1920, tetapi sekarang diperkirakan sudah punah. Catatan pertama dari Kalimantan ada di dekat Kota Kinabalu tahun 1964, dan saat ini menetap. Di Jawa barat sekarang langka karena perburuan yang berlebihan. Ditemukan di beberapa tempat di Jawa Timur dan Bali. Populasi di Sunda kecil juga diduga akibat introduksi.
Posting Komentar